
Banyuwangi memiliki beragam tradisi dan budaya yang unik, mulai dari Bahasa, jenis bangunan, kuliner dll. Tak heran jika Banyuwangi menyimpan banyak Sejarah didalamnya. Banyuwangi yang juga dikenal dengan Bumi Blambangan memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Kerajaan Blambangan dan perlawananannya terhadap VOC pada abad ke-18. Asal-usul nama Banyuwangi sediri berasal dari cerita legenda Dewi Sri Tanjung yang merupakan istri Patih Sidopekso yang difitnah oleh Raja Sulahkromo. Peristiwa ini berujung pada air Sungai yang menjadi wangi, sehingga kabupaten yang berada diujung timur pada pulau jawa ini dinamakan dengan Banyuwangi yang berarti Air Wangi.
Sejarah itu juga dapat kita temui langsung pada suatu tempat yang ada di Banyuwangi yaitu di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan. Pedopo Sabha Swagatha pada mulanya hanya sebagai rumah dinas bupati, namun sejak masa pemerintah Bupati Azwar Anas sejak tahun 2012, Bangunan ini dialih fungsikan menjadi salah satu area wisata di pusat kota Banyuwangi, tak heran jika banyak wisatawan yang sudah berkunjung kesana saat berwisata di Banyuwangi. Meskipun demikian bangunan tersebut juga sudah melalui tahap renovasi untuk menguatkan dan menjaga keunikan yang ada didalamnya.
Ada apa saja di dalam Pendopo Sabha Swagatha
Blambangan?
Pendopo Sabha Swagatha memiliki beberapa bangunan yang ada di dalamnya, semua memiliki fungsi dan sejarahnya masing-masing, penasaran apa saja, berikut ini bangunan yang ada di dalamnya:
- Rumah Dinas Bupati Banyuwangi (Pendopo Utama)
Rumah dinas bupati Banyuwangi atau yang
biasa di sebut Pendopo Sabha Swagatha Blambangan telah lama menjadi daya tarik bagi
para wisatawan sejak era kepemimpinan Bupati Azwar Anas. Rumah Dinas Bupati
Banyuwangi yang telah ada sejak masa pemerintahan Bupati pertama Tumenggung
Wirogurto I atau Mas Alit ini juga menyimpan sejarah asal-usul nama Banyuwangi.
- Mushola dengan arsitektur yang unik
Selain itu di halaman depan kompleks
pendopo dibangun mushola dengan arsitektur unik, arsitek mushola ini adalah
Andra Martin, salah satu arsitek yang terkenal di Indonesia. Bangunan Mushola
ini juga mengadaptasi gerakan sholat, uniknya lagi, mushola ini tidak memiliki
kubah dan pintu, meskipun demikian mushola ini sangat terjaga kebersihannya serta
pepohonan yang rindang dan terdapat kolam koi memberikan Kesan yang sejuk dan
asri di mushola.
- Bunker Guest House (Rumah Bawah Tanah)
Seperti dengan namanya, guest house satu
ini berada di dalam tanah yang berbentuk seperti bunker bawah tanah yang
diatasnya terdapat rerumputan yang hijau. Meskipun berada dibawah tanah
kamar-kamar di guest house ini tidak terasa lembab atau gelap, itu dikarenakan
terdapat cerobong batu dengan tutup kaca yang langsung mengarah keatas, guest
house ini memiliki 6 kamar utama, ruang makan, dan dapur.
- Rumah Adat Osing Banyuwangi
Selain mengunjungi desa adat osing kemiren,
kita dapat menemui langsung rumah adat osing Banyuwangi di Pendopo Sabha
Swagatha karena disana juga terdapat bangunan Rumah Adat Osing sebagai
pelengkap daya tarik disana. Hal ini bertujuan agar nantinya wisatwan yang
berkunjung disana mengenali ciri khas rumah adat suku Osing Banyuwangi.
- Sumur Sritanjung
Sumur Sritanjung salah satu bangunan yang menyimpan sejarah yang menjadi asal-usul nama Banyuwangi. Konon air yang ada di dalam sumur ini dipercayai bisa membawa banyak manfaat, salah satunya dapat menjadikan awet muda jika kita membasuh wajah menggunakan air yang ada dalam sumur ini.